Sekda Batam H Jefridin Hamid MPd memberikan sambutan dan pengarahan mewakili Walikota Batam
Bahanatoday.com.Batam- Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin Hamid MPd mewakili Waikota Batam Haji Muhammad Rudi Senin (22/7) pagi membuka pelatihan Packing/Kemasan gelombang kedua di Mansion Apartmen Nagoya, diikuti 100 peserta yang ditaja Dinas Koperasi dan UMKM kota Batam. Dalam sambutannya Sekda Jefridin Hamid menjelaskan bahwa kota Batam saat ini sudah maju pesat dengan pembangunan sarana dan prasarana yang mumpuni.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Batam Hendri Arulan SPd MPd memberikan laporan
Karenanya pelatihan yang melibatkan narasumber dan para stockholder merupakan moment yang sangat tepat untuk lebih meningkatkan dan menambah pengetahuan dan wawasan kepada Ibu-ibu yang melaksanakan usaha, menjalankan usaha agar usahanya benar-benar terlaksana dengan baik. Jefridin menjelaskan, Pemerintah Kota Batam sangat mendukung kegiatan yang diikuti terutama Ibu-ibu dmana pelaksanaannya ini memang dirancang dan usulan dari pokok-pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Batam yaitu Ibu Rubina Situmorang dan disetujui oleh pak Walikota juga anggota dewan dan kemudian diaplikasikan oleh Dinas Koperasi.
Kegiatan ini sebagaimana laporan Kepala Dinas koperasi merupakan usaha mikro yang bermanfaat bagi kita semua dan sangat penting, dimana misalnya jika peroduknya bagus, tetapi kemasannya kurang bagus, juga tidak menarik bagi para pembelinya atau konsumen. Mudah-mudahan para nara sumber yang akan memberi pelatihan akan memberikan kiat-kiat bagaimana mem-packing agar produk atau hasil usaha kita benar-benar diminatidan tertarik bagi konsumen untuk membelinya.
Program pelatihan packaging/kemasan ini sejalan dengan peraturan walikota Batam yang termaktub dalam RPJMD, pemerintah daerah sat ini sedang membangun infrastruktur Kota Batam supaya lebih bagus seraya Sekda Jefridin menanyakan "senang Ibu-ibu tinggal di Batam:? yang dijawab para peserta : "Senang". Kemudian Jefridin kembali menanayakan : "Bahagia menjadi masyarakat Batam" yang dijawab serentak : "Bahagia".
Jefridin lebih jauh memaparkan, kenapa pemerintah Batam atau Walikota memprioritaskan membangun jalan, memperbaiki Pelabuhan, Bandara . hal ini agar bagaimana orang datang ke Batam merasa nyaman. Jadi aksesnya dibuka sedemikian rupa. "Sat-satunya Kabubaten/Kota di Indonesia yang mempunyai jalan lima jalur atau lajur adalah hanya Batam" tandas Jefridin yang disambut tepuk tangan gemuruh peserta latihan,
Padahal, Batam, jelas Jefridin bukan Ibukota Provinsi. Ibukota Provinssi kita berada di Tanjungpinang seraya memberi contoh, misalnya, Jakarta, Ibukota Negara, Kota Medan Ibukota Provinsi, Kota Palembang Ibukota juga Ibukota Provinsi. Jadi tujuannya, bagaimana membuka akses. orang datang ke Batam sehingga merasakan nyaman. Kemudian sampailah ke produk-produk Batam supaya bagus, orang yang datang dapat menikmati, dapat membeli oleh-oleh baik itu kuliner maupun produk lainnya yang diproduksi kota Batam dengan melihat kemasan yang bagus.
Kemudian Jefridin juga mengingatkan, tentang sampah agar tidak membuangnya sembarangan. Semoga diantara yang hadir hari ini tidak membuang sampah sembarangan di jalan. Sebab sampah sering ditemukan berserakan di jalanan. "Ada diantara kita yang membuang sampah dari mobil ke jalan i tengah malam"? tanya Jefridin yang dijawab serentak, :Tidak ada" . Karenanya, Jefridin juga mengingatkan, jika ada yang buang sampah sembarangan, tolong diingatkan. Sebab jika hal itu terjadi, wajah Batam tidak bagus dan tidak nyaman sehingga tamu tidak datang. Kalau orang tak datang, bagaimana usaha kita jalan dan dibeli orang? tandas Jefridin.
Jefridin meminta, agar kita semua menjaga Batam supaya aman dan nyaman. Dari sisi keamanan memang sudah aman dan kondusif, paling-paling menjelang Pilkada suhu politik agak meningkat, Biasalah, jelas Jefridin berkelakar. Tapi kenyamanan itu, termasuk dari sampah yang harus kita kelola baik. Dijelaskan, setiap kita memproduksi sampah berdasarkan kajian, setiap orang setiap hari memproduksi 0,7 sampai 0,9 kilo gram. JIka dikali dengan penduduk Batam lebih kurang 1,3 juta orang diluar hari JUmat Sabtu Minggu karena ada orang luar yang datang ke Batam, berapa ribu memproduksi sampah di Batam.
Maka kalau sampai masalah sampah ini jika tidak disikapi dengan baik, ini menjadi persoalan. Untuk itu ada langkah yang dibuat oleh pemerintah berdasarkan undang-undang. Kita harus mengurangi volume sampah minimal 30 persen untuk dibawa ke TPA (tempat pembuangan akhir). Caranya bagaimana? Kita harus bisa memilah sampah, Jadi sampah yang mengandung nilai ekonomis, bisa nanti dijual ke bank sampah. Contoh, plastik air minum bisa dijual ke bank sampah dan bisa dapat piti atau hepeng, kata Jefridin berkelakar membuat peserta latihan tertawa. Kemudian sampah sisa-sisa sampah yang ibu masak, seperti bikin kue, bikin kuliner lainnya, misalnya motong ayam atau motong ikan dan yang lainnya sisa makanan , sisa sayuran, bisa dibuat kompos.
Penggunaan kompos bisa dimanfaatkan untuk tanam-tanaman di pot masing-masing seperti tanaman cabe. Perlu diketahui, kota Batam yang menyebabkan inflasi tertutama dari harga cabe dan kedua bayam. Kalau Ibu bisa melakukann tanam cabe dan bayam di masing-masing rumah tangga, sangat kren mengurangi pengeluaran untuk sandang. Sebab kata Jefriin cabe merupakan unsur penting dalam makanan, apalagi misalnya kata Jefridin bercanda bagi orang batak dan seperti dirinya melayu pesisir, tidak bisa makan tanpa cabe. Maka cabe bisa kita tanam denga kompos melalui sisa-sisa makanan yang tak berfungsi itu dijadikan pupuk lalu pupuk itu kita gunakan menanam sayur, cabe dan tanaman lainnya. Di samping mengurangi pembuangan sampah ke TPA juga mengurangi pengeluaran rumah tangga yang bisa menekan peningkatan inflasi. Sebab Batam tidak mempunyai daratan untuk berkebun.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam Hendri Arulan SPd MPd menjelaskan, kegiatan pelatihan Packaging/kemasan merupakan Pokir (Pokok-pokok pikiran) dari ibu Rubina Situmorang (anggota DPRD Batam-red) angkatan kedua, yang pertama 100 orang dan kedua ini juga diikuti 100 orang. Nantinya, kata Hendri ada angkatan ketiga yang diikuti 70 orang, berlangsung dua hari. Maksud dan tujuan pelatihan agar pelaku usaha dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan kemasan produk dari apa yang mereka hasilkan, sehingga hasil dari pada produk membuatnya lebih tertarik dari hasil desainnya.
Sementara nara sumbernya dari konsultan UPT Food Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam melalui pelatihan berkaitan dengan SDM kemudian yang berkaitan dengan mindset tentang kemasan dan berkaitan dengan dasar hukum fungsi kemasan, desain dan inovasi kemasan untuk branding kemasan. Kemudian sebagai geliat tehnologi pemasaran serta pengetahuan tentang barang dalam keadaan terbungkus. Hedri Arulan menjelaskan, beberapa materi yang akan disampaikan para pemateri atau nara sumber yang dilaksanakan dua hari ini, mudah-mudahan peserta yang hadir hari ini sudah menjadi pelaku usaha benar. Kalaupun baru pelaku usaha pemula, Hendri Arulan menjelaskan, ini menjadi dasar untuk melakukan ke tingkat berikutnya dan diharapkan berjalan lancar, Kepada peserta diharap menjadi bekal untuk terus melaksanakan usahanya ke depan menjadi UMKM yang naik kelas. (arifin)